CARA MUDAH MENGHAFAL Al-QURAN, BISA DICOBA

4:35 PM | , , , ,



Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya :

Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat Al - Mulk, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini :

1. Bacalah ayat pertama 20 kali
2. Bacalah ayat kedua 20 kali
3. Bacalah ayat ketiga 20 kali
4. Bacalah ayat keempat 20 kali
5. Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima 20 kali
7. Bacalah ayat keenam 20 kali
8. Bacalah ayat ketujuh 20 kali
9. Bacalah ayat kedelapan 20 kali
10. Kemudian membaca ayat kelima hingga ayat kedelapan untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.

Salah satu keutamanan membaca Al-quran adalah perniagaan atau perdagangan yang tidak pernah merugi.

{الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)}

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Dari artikel 'Keutamaan Membaca Al Qur’an — Muslim.Or.Id'
Read More

30 Kesalahan dalam Sholat, Yuk Kita Perbaiki!

9:10 AM | , , , , ,


“Sesungguhnya yang petama kali akan dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah perkara sholat. Jika Sholatnya baik, maka baik pula seluruh amalan ibadah lainnya, kemudian semua amalannya akan dihitung atas hal itu.”(HR. An Nasa’I : 463)
Banyak orang yang lalai dalam sholat, tanpa sengaja melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak diketahuinya, yang mungkin bisa memubat amalan sholatnya tidak sempurna. Kita akan paparkan kesalahan yang sering terjadi dalam sholat.
1. Menunda–nunda Sholat dari waktu yang telah ditetapkan
Hal ini merupakan pelanggaran berdasarkan firman Allah, “Sesungguhnya sholat suatu kewajiban yang telah ditetepkan waktunya bagi orang-orang beriman”. (QS. An-Nisa : 103)
2. Tidak sholat berjamah di masjid bagi laki-laki
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Barang siapa yang mendengar panggilan (azan) kemudian tidak menjawabnya (dengan mendatangi sholat berjamaah), kecuali uzur yang dibenarkan”. (HR. Ibnu Majah Shahih) Dalam hadits bukhari dan Muslim disebutkan. “Lalu aku bangkit (setelah sholat dimulai) dan pergi menuju orang-orang yang tidak menghadiri sholat berjamaah, kemudian aku akan membakar rumah-rumah mereka hingga rata dengan tanah.”
3. Tidak tuma’minah dalam sholat
Makna tuma’minah adalah, seseorang yang melakukan sholat, diam (tenang) dalam ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk diantara dua sujud. Dia harus ada pada posisi tersebut, dimana setiap ruas-ruas tulang ditempatkan pada tempatnya yang sesuai. Tidak boleh terburu-buru di antara dua gerakan dalam sholat, sampai dia seleasi tuma’ninah dalam posisi tertentu sesuai waktunya. Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada seseorang yang tergegesa dalam sholatnya tanpa memperlihatkan tuma;minah dengan benar, “Ulangi sholatmu, sebab kamu belum melakukan sholat.
4. Tidak khusyu’ dalam sholat, dan melakukan gerakan-gerakan yang berlebihan di dalamnya
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya, seseorang beranjak setelah mengerjakan sholatnya dan tidak ditetapkan pahala untuknya kecuali hanya sepersepuluh untuk sholatnya, sepersembilan, seperdelapan, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga atau setangah darinya. ” (HR. Abu Dawud, Shahih) mereka tidak mendapat pahala sholatnya dengan sempurna disebabkan tidak adanya kekhusyu’an dalam hati atau melakukan gerakan-gerakan yang melalaikan dalam sholat.
5. Sengaja mendahului gerakan iman atau tidak mengikuti gerakan-gerakannya
Perbuatan ini dapat membatalkan sholat atau rakaat-rakaat. Merupakan suatu kewajiban bagi makmum untuk mengikuti imam secara keseluruhan tanpa mendahuluinya atau melambat-lambatkan sesudahnya pada setiap rakaat sholat. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya dijadikan imam itu untuk diikuti keseluruhannya. Jika ia bertakbir maka bertakbirlah, dan jangan bertakbir sampai imam bertakbir, dan jika dia ruku’ maka ruku’lah dan jangan ruku’ sampai imam ruku’ “. (HR. Bukhari)
6. Berdiri untuk melngkapi rakaat yang tertinggal sebelum imam menyelesaikan tasyahud akhir dengan mengucap salam ke kiri dan kekanan
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Jangan mendahuluiku dalam ruku’, sujud dan jangan pergi dari sholat (Al-Insiraf)”. Para ulama berpendapat bahwa Al-Insiraf, ada pada tasyahud akhir. Seseorang yang mendahului imam harus tetap pada tempatnya sampai imam menyelesaikan sholatnya (sempurna salamnya). Baru setalah itu dia berdiri dan melengkapi rakaat yang tertinggal.
7. Melafadzkan niat
Tidak ada keterangan dari Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam maupun dari para sahabat bahwa meraka pernah melafadzkan niat sholat. Ibnul Qayyim rmh menyatakan dalam Zadul-Ma’ad “Ketika Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam berdiri untuk sholat beliau mengucapkan ‘Allahu Akbar’, dan tidak berkata apapun selain itu. Beliau juga tidak melafalkan niatnya dengan keras.
8. Membaca Al-Qur’an dalam ruku’ atau selama sujud
Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “saya telah dilarang untuk membaca Al-Qur’an selama ruku’ atau dalam sujud.” (HR. Muslim)
9. Memandang keatas selama sholat atau melihat ke kiri dan ke kanan tanpa alasan tertentu
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Cegahlah orang-orang itu untuk mengangkat pandangan ke atas atau biarkan pandangan mereka tidak kembali lagi”. (HR. Muslim)
10. Melihat ke sekeliling tanpa ada keperluan apapun
Diriwayatkan dari Aisyah, bahwa ia berkata, “Aku berkata kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam tentang melihat ke sekeliling dalam sholat Beliau menjawab, “Itu adalah curian yang sengaja dibisikan setan pada umat dalam sholatnya”. (HR. Bukhari)
11. Seorang wanita yang tidak menutupi kepala dan kakinya dalam sholat
Sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam, “Allah tidak menerima sholat wania yang sudah mencapai usia-haid, kecuali jiak dia memakai jilbab (khimar)”. (HR. Ahmad)
12. Berjalan di depan orang yang sholat baik orang yang dilewati di hadapanya itu sebagai imam, maupun sedang sholat sendirian dan melangka (melewati) di antara orang selama khutbah sholat Jum’at
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Jika orang yang melintas di depan orang yang sedang sholat mengetahui betapa beratnya dosa baginya melakukan hal itu, maka akan lebih baik baginya untuk menunggu dalam hitungan 40 tahun dari pada berjalan didepan orang sholat itu”. (HR. Bukhari dan Muslim). Adapun lewat diantara shaf orang yang sedang sholat berjamaah, maka hal itu diperbolehkan menurut jumhur bedasarkan hadits Ibnu Abbas : “Saya datang dengan naik keledai, sedang saya pada waktu itu mendekati baligh. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam sedang sholat bersama orang –orang Mina menghadap kedinding. Maka saya lewat didepan sebagian shaf, lalu turun dan saya biarkan keledai saya, maka saya masuk kedalam shaf dan tidak ada seorangpun yang mengingkari perbuatan saya”. (HR. Al-Jamaah). Ibnu Abdil Barr berkata, “Hadits Ibnu Abbas ini menjadi pengkhususan dari hadits Abu Sa’id yang berbunyi “Jika salah seorang dari kalian sholat, jangan biarkan seseorangpun lewat didepannya”. (Fathul Bari: 1/572)
13. Tidak mengikuti imam (pada posisi yang sama) ketika datang terlambat baik ketika imam sedang duduk atau sujud
Sikap yang dibenarkan bagi seseorang yang memasuki masjid adalah segera mengikuti imam pada posisi bagaimanapun, baik dia sedang sujud atau yang lainnya.
14. Seseorang bermain dengan pakaian atau jam atau yang lainnya
Hal ini mengurangi kekhusyu’an. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam melarang mengusap krikil selama sholat, karna dapat merusak kekhusyu’an, Beliau bersabda, “Jika salah seorang dari kalian sedang sholat, cegahlah ia untuk tidak menghapus krikil sehingga ampunan datang padanya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad)
15. Menutup mata tanpa alasan
Hal ini makruh sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, “Menutup mata buka dari sunnah rasul”. Yang terbaik adalah, jika membuka mata tidak merusak kekhusyu’an sholat, maka lebih baik melakukannya. Namun jika hiasan, ornament dsn sebagainya disekitar orang yang sholat atau antara dirinya dengan kiblat mengganggu konsentrasinya, maka dipoerbolehkan menutup mata. Namun demikian pernyataan untuk melakukan hal itu dianjurkan (mustahab) pada kasus ini. Wallahu A’lam.
16. Makan atau minum atau tertawa
“Para ulama berkesimpulan orang yang sholat dilarang makan dan minum. Juga ada kesepakatan di antara mereka bahwa jika seseorang melakukannya dengan sengaja maka ia harus mengulang sholatnya.
17. Mengeraskan suara hingga mengganggu orang-orang di sekitarnya
Ibnu Taimuiyah menyatakan, “Siapapun yang membaca Al-Qur’an dan orang lain sedang sholat sunnah, maka tidak dibenarkan baginya untuk membacanya dengan suara keras karena akan mengganggu mereka. Sebab, Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam pernah meninggalkan sahabat-sahabatnya ketika mereka sholat ashar dan Beliau bersabda, “Hai manusia setip kalian mencari pertolongan dari Robb kalian. Namun demikian, jangan berlebihan satu sama lain dengan bacaan kalian”.
18. Menyela di antara orang yang sedang sholat
Perbuatan ini teralarang, karena akan mengganggu. Orang yang hendak menunaikan sholat hendaknya sholat pada tempat yang ada. Namun jika ia melihat celah yang memungkinkan baginya untuk melintas dan tidak mengganggu, maka hal ini di perbolehkan. Larangan ini lebih ditekankan pada jama’ah sholat Jum’at, hal ini betul-betul dilarang. Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda tentang merka yang melintasi batas sholat, “Duduklah! Kamu mengganggu dan terlambat datang”.
19. Tidak meluruskan shaf
Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Luruskan shafmu, sesungguhnya meluruskan shaf adalah bagian dari mendirikan sholat yang benar” (HR. Bukhari dan Muslim).
20. Mengangkat kaki dalam sujud
Hal ini bertentangan dengan ynag diperintahkan sebagaimana diriwayatkan dalam dua hadits shahih dari Ibnu Abbas, “Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam telah memerintah bersujud dengan tujuh anggota tubuh dan tidak mengangkat rambur atau dahi (termasuk hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan dua telapak kaki.” Jadi seseorang yang sholat (dalam sujud), harus dengan dua telapak kaki menyentuk lantai dan menggerakan jari-jari kaki menghadap kiblat. Tiap bagian kaki haris menyentuk lantai. Jika diangkat salah satu dari kakinya, sujudnya tidak benar. Sepanjang dia lakukan itu dalam sujud.
21. Meletakkan tangan kiri dia atas tangan kanan dan memposisikannya di leher
Hal ini berlawanan dengan sunnah karena Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dan meletakkan keduanya di dada beliau. Ini hadits hasan dari beberapa sumber yang lemah di dalamya. Tapi dalam hubungannya saling menguatkan di antara satu dengan lainnya.
22. Tidak berhati-hati untuk melakukan sujud dengan tujuh angota tubuh (seperti dengan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutuk dan jari-jari kedua telapak kaki)
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Jika seorang hamba sujud, maka tujuh anggota tubuh harus ikut sujud bersamanya: wajah, kedu telapak tangan kedua lutut dan kedua kaki”. (HR. Muslim)
23. Membunyikan persendian tulang dalam sholat
Ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dalam sholat. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits dengan sanad yang baik dari Shu’bah budak Ibnu Abbas yang berkata, “Aku sholat di samping Ibnu Abbas dan aku membunyikan persedianku.” Selesai sholat dia berkata, “Sesungguhnya kamu kehilangan ibumu!, karena membunyikan persendian ketika kamu sholat!”.
24. Membunyikan dan mepermainkan antar jari-jari (tasbik) selama dan sebelum sholat
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam, “Jika salah seorang dari kalian wudhu dan pergi ke masjid untuk sholat, cegahlah dia memainkan tangannya karena (waktu itu) ia sudah termasuk waktu sholat.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)
25. Menjadikan seseorang sebagai imam, padahal tidak pantas, dan ada orang lain yang lebih berhak
Merupakan hal yang penting, bahwa seorang imam harus memiliki pemahaman tentang agama dan mampu membaca Al-Qur’an dengan benar. Sebagaimana sabda Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam “Imam bagi manusia adalah yang paling baik membaca Al-Qur’an” (HR. Muslim)
26. Wanita masuk ke masjid dengan mempercantik diri atau memakai harum-haruman
Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Jangan biarkan perempuan yang berbau harum menghadiri sholat isya bersama kita.” (HR. Muslim)
27. Sholat dengan pakaian yang bergambar, apalagi gambar makhluk bernyawa
Termasuk pakaian yang terdapat tulisan atau sesuatu yang bisa merusak konsentrasi orang yang sholat di belakangnya.
28. Sholat dengan sarung, gamis dan celana musbil melebihi mata kaki)
Banyak hadits Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam yang meyebutkan larangan berbuat isbal diantaranya : A. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda : sesungguhnya Allah tidak menerima sholat seseorang lelaki yang memakain sarung dengan cara musbil.” (HR. Abu Dawud (1/172 no. 638); B. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda : Allah tidak (akan) melihat sholat seseorang yang mengeluarkan sarungnya sampai kebawah (musbil) dengan perasaan sombong.” (Shahih Ibnu Khuzaimah 1/382); C. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Sarung yang melebihi kedua mata kaki, maka pelakunya di dalam neraka.” (HR.Bukhari : 5887)
29. Sholat di atas pemakaman atau menghadapnya
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Jangan kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Karena sesungguhnya aku telah melarang kalian melakukan hal itu.” (HR. Muslim : 532)
30. Sholat tidak menghadap ke arah sutrah (pembatas)
Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam melarang perbuatan tersebut seraya bersabda : “Apabila salah seorang diantara kalian sholat menghadap sutrah, hendaklah ia mendekati sutahnya sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya. (Shahih Al-Jami’ : 650) Inilah contoh perbuatan beliau “Apabila beliau sholat di tempat terbuka yang tidak ada seorangpun yang menutupinya, maka beliau menamcapkan tombak di depannya, lalu sholat menghadap tombak tersebut, sedang para sahabat bermakmum di belakangnya. Beliau tidak membiarkan ada sesuatu yang lewat di antara dirinya dan sutrah tresebut.” Shifat Sholat Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam karya Al-Albani (hal : 55)
Read More

Untuk Apa Mati-Matian Mencari Yang Tak Bisa Dibawa Mati

9:11 AM | , , , , , ,


Jika ditanya, apa tujuan hidup anda? Tentu semuanya menjawab mencari kebahagiaan dan kesenangan hidup. Mulai dari seorang Ibu yang bahagia dengan kesuksesan mendidik anak, sang bapak yang sukses dengan karir dan jabatan, seorang caleg yang bahagia dengan terpilih, bahkan seorang Wariapun bahagia dengan sekedar nongkrong-nongkrong “eksis”. Akan tetapi apakah yang dirasakan benar-benar kebahagiaan? Apakah kebahagiaan semu saja? Kalau memang bahagia, apakah Kebahagiaan didunia saja? Tidak diakhirat yang kekal.
Kita ambil contoh, misalnya bagaimana seorang artis misalnya artis korea, yang terlihat bahagia dan semua puncak kebahagiaan dunia ditangannya. Terkenal, dihormati, kaya, makanan enak, rumah besar dan fasiltas lengkap, wajah yang rupawan dan pasangan hidup yang menarik. Akan tetapi sudah menjadi rahasia umum bahwa artis korea atau artis secara umum hidupnya sebenarnya di bahwa tekanan. Harus selalu tampil menarik untuk mencari pujian dan ridha manusia, kehidupan selalu diekspos, kejar tayang, mengejar pekerjaan dan persaingan tidak sehat dan berat di dunia artis. Jadilah pelarian mereka ke narkoba, kawin-cerai dan berbagai skandal kehidupan. Atau yang lebih parah kebahagiaan semu para waria, yang sudah jelas bagi orang yang di hatinya masih ada sedikit nurani, maka mereka tidak setuju dengan mencari kebahagiaan dengan menjadi waria.
Dan perlu kita ingat bahwa Kebahagiaan dunia semu itu menipu dan sering kali melalaikan dari akhirat. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” [Luqmaan: 33]

Allah Ta’ala juga berfirman,
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dankehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [Al Hadid: 20]

Istidraj: Kebahagiaan yang lebih semu lagi
Ternyata ada yang harus kita waspadai lagi. Yaitu ia merasa bahagia di dunia padahal itu adalah hukuman baginya dari Allah Ta’ala, karena ia bahagia tidak diatas landasan Agama Islam yang benar. Allah biarkan ia bahagia sementara di dunia, Allah biarkan ia merasa akan selamat dari ancaman Allah di akhirat kelak, Allah tidak peduli kepadanya. Itulah istidraj sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila engkau melihat Allah Ta’ala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.”[1]
Mengenai ayat,
أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah mereka merasa aman dari makar Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan makar Allah kecuali orang-orang yang merugi.”  [Al-A’raf: 99]

Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Qar’awi menjelaskan,
مكر الله: هو استدراج العاصي بالنعم… حيث إنهم لم يُقدِّروا الله حق قدره، ولم يخشوا استدراجه لهم بالنعم وهم مقيمون على معصيته حتى نزل بهم سخط الله، وحلت بهم نقمته
“Makar Allah adalah istidraj bagi pelaku maksiat dengan memberikan kenikmatan/kebahagiaan… mereka tidak memuliakan Allah sesuai dengan hak-Nya. Mereka  tidak merasa khawatir [tenang-tenang saja] dengan istidraj [jebakan] kenikmatan-kenikmatan bagi mereka, padahal mereka terus-menerus berada dalam kemaksiatan sehingga turunlah bagi mereka murka Allah dan menimpa mereka azab dari Allah.”[2]

Kita ambil contoh komentar seorang ibu,
“saya sudah bahagia sekarang, anak-anak saya semuanya sudah jadi, sudah berhasil semua, saya bangga, anak pertama wakil direktur di bank, anak kedua saya jadi koordinatur umum di urusan pajak beacukai, anak ketiga saya menjadi hakim agung di kabupaten”

Bisa jadi ini adalah istidraj, jika kebahagiaanya hanya bersandar sesuai dengan komentar diatas tanpa landasan agama, walaupun jika kita tanya kepada kebanyakan manusia, maka mereka kebanyakan sepakat bahwa ibu ini memang bahagia sekarang. Akan tetapi, Jika mengikuti kebanyakan hawa nafsu manusia di muka bumi, maka kita akan kita akan tersesat. Allah Ta’alaberfirman,
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” [Al-An’am: 116]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menafsirkan,
يقول تعالى، لنبيه محمد صلى الله عليه وسلم، محذرا عن طاعة أكثر الناس فإن أكثرهم قد انحرفوا في أديانهم وأعمالهم، وعلومهم. فأديانهم فاسدة، وأعمالهم تبع لأهوائهم، وعلومهم ليس فيها تحقيق، ولا إيصال لسواء الطريق.
“Allah berfirman kepada nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan memberi peringatan dari menaati/mengikuti mayoritas manusia, karena kebanyakan mereka telah berpaling dari agama, amal dan ilmu mereka. agama mereka rusak, amal mereka mengikuti hawa nafsu dan ilmu mereka tidak diterapkan dan tidak bisa mencapai jalan yang benar.”[3]

Sering-sering muhasabah antara nikmat dan istidraj
Dan sudah sepatutnya kita berilmu, yaitu bagaimana membedakan antara nikmat dan istidrajdengan sering-sering bermuhasabah. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وأما تمييز النعمة من الفتنة: فليفرق بين النعمة التي يرى بها الإحسان واللطف، ويعان بها على تحصيل سعادته الأبدية، وبين النعمة التي يرى بها الاستدراج، فكم من مستدرج بالنعم وهو لا يشعر، مفتون بثناء الجهال عليه، مغرور بقضاء الله حوائجه وستره عليه!
“Adapun (kemampuan) membedakan antara nikmat dan fitnah, yaitu untuk membedakan antara kenikmatan yang Allah anugerahkan kepadanya -berupa kebaikan-Nya dan kasih-sayang-Nya, yang dengannya ia bisa meraih kebahagiaan abadi- dengan kenikmatan yang merupakan istidraj dari Allah. Betapa banyak orang yang terfitnah dengan diberi kenikmatan (dibiarkan tenggelam dalam kenikmatan, sehingga semakin jauh tersesat dari jalan Allah, Pen), sedangkan ia tidak menyadari hal itu. Mereka terfitnah dengan pujian orang-orang bodoh, tertipu dengan kebutuhannya yang selalu terpenuhi dan aibnya yang selalu ditutup oleh Allah.[4]

Standar bahagia di dunia seperti orang kafir?
Jika ada  komentar,
“saya hidup bahagia sekarang, punya istri yang cantik, anak yang lucu dan pintar, punya rumah yang cukup besar karir saya di kantor terus naik dan bisnis lancar terus”

Maka, orang kafir juga bahagianya dengan komentar di atas, oleh karena itu tidak sepantasnya seorang muslim bahagia HANYA dengan patokan kebahagiaan seperti komentar di atas.
Mengenai ayat,
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
“Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” [Ali Imran: 196-197]
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,
لا تنظروا  إلى ما هؤلاء الكفار مترفون فيه، من النعمة والغبطة والسرور، فعما قليل يزول هذا كله عنهم، ويصبحون مرتهنين بأعمالهم السيئة، فإنما نمد لهم فيما هم فيه استدراجا، وجميع ما هم فيه {متاع قليل ثم مأواهم جهنم وبئس المهاد}

 ”Janganlah kalian melihat berbagai kenikmatan, kebahagian dan kemudahan orang-orang kafir. Tidak berapa lama lagi, semuanya akan lenyap dari tangan mereka. Nantinya, mereka akan terjerat oleh amalan-amalan buruk mereka. Kami memberikan kemudahan mereka di sana, sebagai istidraj semata. Semua yang mereka miliki hanyalah (kesenangan sementara). Kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya”.[5]

Dan jika kita seperti orang kafir hanya ingin bahagia di dunia saja, maka terkadang Allah Ta’alamemberikannya sekedar kehendak Allah, Allah Ta’ala berfirman,
مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاء لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُوماً مَّدْحُوراً
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu sesuai dengan apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” [Al-Isra’: 17]

Apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya?
Kebahagiaan adalah bahagia jika melaksanakan perintah Allah dan merasa sedih jika melakukan kemaksiatan.
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97)
Jadi jika kita berat melaksanakan shalat, puasa, atau bahkan berat melaksanakan amalan-amalan sunnah, maka itu adalah tanda tidak bahagia. Kemudian jika kita melakukan maksiat tetapi kita tenang-tenang saja, atau yang lebih parah tidak tahu bahwa hal yang kita lakukakan adalah maksiat dan dilarang oleh agama. Bandingkan dengan perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ فَقَالَ بِهِ هَكَذَا
Seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan ia duduk di bawah sebuah gunung yang ditakutkan akan jatuh menimpanya. Sementara seorang fajir/pendosa memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di atas hidungnya, ia cukup mengibaskan tangan untuk mengusir lalat tersebut.”[6]
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menjelaskan mengenai ciri kebahagiaan,
إذا أعطى شكر، وإذا ابتلي صبر، وإذ أذنب استغفر، فإن هؤلاء الثلاث عنوان السعادة
“jika diberi [kenikmatan] maka ia bersyukur, jika diuji [dengan ditimpa musibah] ia bersabar dan jika melakukan dosa ia beristigfar [bertaubat]. Tiga hal ini adalah tanda kebahagiaan.”[7]

Dan mengenai bahagia yang sesungguhnya jelas letaknya adalah di hati. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.[8]
Oleh karena itu carilah kebahagiaan hakiki tersebut, sebagaimana kita mencari kesembuhan jika badan kita sakit, jika badan kita sakit maka kita akan menempuh berbagai penjuru dunia untuk mencari kesembuan. Jawabannya adalah ilmu, doa dan bersungguh-sungguh. Allah Ta’alaberfirman,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” [Al-Ankabut: 69]

Contoh kebahagiaan dunia-akhirat
Inilah contoh kebahagiaan para ulama salaf, mereka berkata,
لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ
Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.”[9]
Contoh ulama yang mencerminkan kebahagiaan dunia-akhirat adalah syaikhul Islam Ibnu Taimiyahrahimahullah. Muridnya yaitu Ibnul Qayyim menceritakan kebahagiaan gurunya,
وعلم الله ما رأيت أحداً أطيب عيشاً منه قط، مع ما كان فيه من ضيق العيش وخلاف الرفاهية والنعيم بل ضدها، ومع ما كان فيه من الحبس والتهديد والإرهاق، وهو مع ذلك من أطيب الناس عيشاً، وأشرحهم صدراً، وأقواهم قلباً، وأسرهم نفساً، تلوح نضرة النعيم على وجهه.وكنا إذا اشتد بنا الخوف وساءت منا الظنون وضاقت بنا الأرض أتيناه، فما هو إلا أن نراه ونسمع كلامه فيذهب ذلك كله وينقلب انشراحاً وقوة ويقيناً وطمأنينة.
“Allah Ta’ala pasti tahu bahwa aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih bahagia hidupnya daripada beliau, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Padahal kondisi kehidupan beliau sangat susah, jauh dari kemewahan dan kesenangan duniawi, bahkan sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan siksaan dan penderitaan yang beliau alami di jalan Allah Ta’ala, yaitu berupa siksaan dalam penjara, ancaman dan penindasan dari musuh-musuh beliau. Namun bersamaan dengan itu semua, aku dapati bahwa beliau adalah termasuk orang yang paling bahagia hidupnya, paling lapang dadanya, paling tegar hatinya dan paling tenang jiwanya. Terpancar pada wajah beliau sinar kenikmatan hidup yang beliau rasakan. Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan kesempitan hidup, kami segera mendatangi beliau untuk meminta nasehat, maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau, serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang”.[10]
Bahkan ketika beliau di penjara beliau  Ibnu Taimiyah berkata,
لو بذلت ملء هذه القاعة ذهباً ما عدل عندي شكر هذه النعمة.
“Seandainya benteng ini dipenuhi dengan emas, tidak ada yang bisa menandingi kenikmatanku berada di sini.”[11]
Beliau juga berkata,
المحبوس من حبس قلبه عن ربه تعالى.
“Orang yang dipenjara adalah orang yang hatinya dibelenggu dari Rabb-nya Ta’ala”
Beliau juga berkata,
ما يصنع أعدائي بي؟ أنا جنتي وبستاني في صدري، إن رحت فهي معي لا تفارقني، إن حبسي خلوة، وقتلي شهادة، وإخراجي من بلدي سياحة.

“Apa yang dilakukan oleh musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya surgaku dan tamannya ada di hatiku, jika, ke mana aku pergi ia selalu bersamaku, jika mereka memenjarakanku maka penjara adalah khalwat bagiku, jika mereka membunuhku maka kematianku adalah syahid, jika mereka mengusirku maka kepergianku adalah rekreasi.”[12]

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam
Penyusun:  Raehanul Bahraen

[1] HR. Ahmad, lihat Shahihul Jami’ no. 561
[2] Al-Jadid fii Syarhi Kitabit tauhid hal. 306, Maktabah As-Sawadi, cet.II, 1417 H
[3] Taisir Karimir Rahmah hal. 248, Dar Ibnu Hazm, Beirut, cet. I, 1424 H
[4] Madarijus salikin 1/189, Darul Kutub Al-‘Arabi, beirut, cet. III, 1416 H, Syamilah
[5] Tafsir Ibnu Katsir 2/192, Dar Thayyibah, cet. II, 1420H, Syamilah
[6] HR. Bukhari no. 6308
[7] Matan Qowa’idul Arba’
[8] HR. Bukhari dan Muslim
[9] Rawai’ut Tafsir Ibnu Rajab 2/134, Darul ‘Ashimah, cet.I, 1422 H, Syamilah
[10] Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Koiro, cet. III, Syamilah
[11] Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Koiro, cet. III, Syamilah
[12] Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Koiro, cet. III, Syamilah

Read More

Beasiswa NFP ke Belanda Sudah Dibuka, Buruan Daftar

8:49 AM | , , , , , ,


Netherlands Fellowship Programmes (NFP) kembali hadir. Beasiswa Pemerintah Belanda ini baru saja dibuka untuk kandidat di 50 negara. Bagi Anda yang sudah memiliki pengalaman kerja setidaknya tiga tahun, ini kesempatan melanjutkan studi ke negeri kincir angin.

Ada beragam jenis beasiswa NFP yang ditawarkan, di antaranya beasiswa program master, beasiswa kursus singkat (short courses), beasiswa studi PhD, dan beasiswa kursus penyegaran (refresher courses). Jumlah serta durasi beasiswa disesuaikan dengan pilihan program yang diambil.

Namun, beasiswa tersebut umumnya sudah menanggung biaya studi selama di Belanda, seperti biaya kuliah, uang saku, tunjangan rumah, tunjangan buku, biaya visa, tiket pesawat, asuransi, hingga biaya riset. Karena fasilitas itu pula, beasiswa NFP menjadi salah satu beasiswa internasional yang selalu jadi rebutan.

Persyaratan:
1. Seorang profesional dengan pengalaman kerja relevan minimal tiga (3) tahun.
2. Bekerja, tinggal, dan merupakan warganegara yang didukung beasiswa NFP (termasuk Indonesia).
3. Dicalonkan oleh atasan atau pimpinan tempat kerja, dan berjanji untuk terus membayar gaji Anda dan menjamin dapat kembali ke posisi yang sama/setara pada akhir periode beasiswa.
4. Telah diterima oleh perguruan tinggi atau universitas di Belanda untuk program gelar master, kursus singkat, atau telah disetujuinya proposal penelitian PhD yang diusulkan.
5. Tidak bekerja di:
~ Perusahaan multinasional (misal: Shell, Unilever, Microsoft)
~ Organisasi komersial besar
~ Organisasi donor bilateral (misal: USAID, DFID, Danida, Sida, Kementerian Luar Neger Belanda, FinAid, AusAid, ADC, SwissAid)
~ Organisasi donor multilateral (misal: PBB, Bank Dunia, IMF, ADB, IADB)
~ Lembaga swadaya internasional (misal: Oxfam, Plan, Care)
6. Mengajukan beasiswa NFP untuk studi PhD, program master, atau kursus singkat, termasuk mengirimkan semua dokumen yang diperlukan sebelum batas deadline pendaftaran
7.  Bekerja di bidang subjek yang terkait dengan studi akan memberi kontribusi relevan
8. Memiliki hubungan kerja yang jelas dengan organisasi tempat kerja dan siap memperkenalkan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh ke dalam organisasi tersebut
9. Mampu secara fisik dan mental untuk mengambil program atu kursus penuh waktu
10. Mendukung tujuan NFP dan menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh untuk mendukung organisasi tempat kerja. Anda diminta kembali ke negara asal setelah menyelesaikan program atau kursus sebagai cara yang paling efektif untuk memenuhi tujuan NFP.

Persyaratan tambahan: 
1. Jika mengajukan beasiswa PhD dari NFP, Anda harus:
~ Tidak pernah menerima beasiswa PhD NFP di masa lalu
~ Setidaknya seperempat dari studi PhD harus berlangsung di negara asal. Seperempat dari studi tersebut dihitung sejak dimulainya studi PhD (penelitian) sampai akhir beasiswa PhD
2. Jika mengajukan beasiswa kursus singkat, Anda harus:
~ Tidak pernah menerima lebih dari satu beasiswa kursus singkat NFP di masa lalu
~ Tidak menerima beasiswa kursus singkat NFP pada tahun sebelum pengajuan beasiswa
3. Jika mengajukan beasiswa program master, Anda harus:
~ Tidak pernah menerima beasiswa NFP di masa lalu

Pendaftaran:
Pengajuan aplikasi beasiswa dilakukan secara online di sini. Silakan daftar terlebih dahulu. Ada beberapa dokumen yang perlu dilampirkan nantinya, seperti keterangan pimpinan/atasan, riwayat pekerjaan, pernyataan motivasi, dan dokumen lain. Rinciannya bisa dilihat di sini.

Deadline pendaftaran terbagi dalam tiga sesi, yakni:
√ Pendaftaran online yang dibuka 1 Desember 2013 berakhir 4 Februari 2014 (program master dan kursus singkat)
√ Pendaftaran online yang dibuka 1 Maret 2014 berakhir 6 Mei 2014 (program master dan kursus singkat)
√ Pendaftaran online yang dibuka 1 Agustus 2014 berakhir 7 Oktober 2014 ( kursus singkat dan PhD)

Harap diingat masing-masing universitas atau perguruan tinggi di Belanda memiliki deadline pendaftaran berbeda untuk setiap program kuliah yang mereka tawarkan. Pelamar perlu menyesuaikan dengan deadline beasiswa NFP. Pelajari program studi yang ditawarkan di www.studyfinder.nl.

Sumber : http://www.beasiswapascasarjana.com
Read More

Beasiswa Prestasi Politeknik Manufaktur Astra, Indonesia

9:43 AM | , , , ,


Dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa dan mendorong kemajuan industri di Indonesia melalui penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, PT Astra International Tbk melalui Politeknik Manufaktur Astramemberikan Beasiswa Prestasi Astra kepada putra/putri lulusan tahun 2014 dari SMA/SMK sederajat, dengan sasaran untuk mengembangkan kualitas program pendidikan Diploma 3 Politeknik Manufaktur Astra, dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas global dan membantu menunjang kemajuan industri.
Program Beasiswa Prestasi Astra ini diharapkan dapat membantu pembiayaan studi bagi siswa yang berprestasi secara akademis tetapi mengalami kendala pembiayaan. Program beasiswa ini akan dikelola oleh Politeknik Manufaktur Astra.
TUJUAN PROGRAM BEASISWA
Memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berprestasi secara akademis tetapi mengalami kendala ekonomi dan atau geografis dalam memperoleh pendidikan tinggi. Program ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berpotensi untuk berperan aktif mencerdaskan anak bangsa.
BENTUK BEASISWA
Program Beasiswa Prestasi Astra ini terdiri dari 2 jenis yaitu Program Beasiswa Penuh dan Program Beasiswa Unggulan, dengan penjabaran sebagai berikut :
  1. Program Beasiswa Penuh, diberikan dalam bentuk bebas biaya kuliah selama 3 (tiga) tahun dan pemberian uang saku bagi mahasiswa yang bersangkutan setiap bulannya. Besarnya uang saku ditentukan oleh Surat Keputusan Direktur Politeknik Manufaktur Astra. Politeknik Manufaktur Astra akan melakukan evaluasi terhadap pemberian beasiswa di tiap semester dan berhak melanjutkan atau memberhentikan pemberian Program Beasiswa Prestasi sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
  2. Program Beasiswa Unggulan, diberikan kepada calon penerima beasiswa yang telah ikut dalam proses seleksi Program Beasiswa Penuh dan lolos seleksi sampai dengan tahap Psikotes dan Wawancara, akan tetapi karena keterbatasan kuota tidak masuk pada Program Beasiswa Penuh. Program Beasiswa Unggulan diberikan dalam bentuk bebas uang sumbangan pendidikan.
SELEKSI DAN NOMINASI CALON PENERIMA BEASISWA
Tujuan utama dari proses seleksi calon penerima beasiswa adalah untuk memastikan pemberian Beasiswa Prestasi Astra ini tepat sasaran. Keberhasilan dari program beasiswa ini bukan terserapnya dana yang telah dialokasikan, akan tetapi tercapainya bantuan pembiayaan studi bagi mahasiswa yang betul-betul memerlukan.
Seleksi terhadap calon penerima beasiswa akan dilakukan di Kampus Politeknik Manufaktur Astra dan di tempat-tempat di luar Kampus yang telah ditunjuk oleh Politeknik Manufaktur Astra.
Tahap-tahap seleksi adalah sebagai berikut :
  1. Tahap 1 : Seleksi Administratif
  2. Tahap 2 : Psikotes
  3. Tahap 3 : Wawancara
  4. Tahap 4 : Tes Kesehatan
Setiap tahapan seleksi berlaku sistem gugur. Seluruh pengumuman proses seleksi dilakukan melalui website www.polman.astra.ac.id.
Persyaratan umum :
  1. Warga Negara Indonesia, usia maksimal 19 tahun1, dibuktikan dengan fotokopi akta kelahiran.
  2. Lulusan SMA/SMK (dibuktikan dengan ijazah/surat tanda lulus saat registrasi akademik);
  3. Lulus tahun 2014 atau saat ini sedang menempuh kelas XII;
  4. Lebih diutamakan siswa SMA jurusan IPA, SMK bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa, serta bidang keahlian Teknologi Informasi;
  5. Sehat jasmani (tidak menderita penyakit yang terkait paru-paru, hati dan jantung) dan rohani serta tidak buta warna. Untuk pilihan Konsentrasi Teknik Otomotif (TO) dan Teknik Alat Berat (TAB), tidak memiliki masalah indra pendengaran, khusus untuk TAB, lebih diutamakan laki-laki, dan memiliki tinggi badan minimum 160 cm;
  6. Penghasilan orangtua total maksimal Rp 3.000.000,- dibuktikan dengan fotokopi surat keterangan penghasilan orang tua atau pernyataan penghasilan orangtua;
  7. Fotokopi identitas diri (Kartu pelajar/KTP/SIM);
  8. Fotokopi rekening listrik bulan terakhir;
  9. Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir;
  10. Surat rekomendasi dari Kepala Sekolah;
  11. Fotokopi rapor semester 1 s/d 4 kelas X dan Xl rata rata 7,5 (Matematika, Fisika, Bahasa Inggris), tidak ada nilai di bawah 7,5;
  12. Tidak sedang atau akan mendapat beasiswa dari sumber lain.
Persyaratan administrasi ini menjadi acuan utama untuk proses selanjutnya. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan umum akan digugurkan dari proses seleksi.
Formulir Beasiswa Prestasi Astra dapat diunduh di www.polman.astra.ac.id mulai 28 Oktober 2013. Formulir yang sudah diisi lengkap beserta lampiran persyaratan lainnya dikirimkan ke alamat :
Panitia Program Beasiswa Prestasi Astra
Politeknik Manufaktur Astra
Kampus: Komplek Astra International Gedung B Lt. 5
Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta Utara 14330
Batas Akhir Penerimaan
Formulir permohonan beasiswa harus sudah diterima panitia PMB di Politeknik Manufaktur Astra selambat-lambatnya tanggal 8 Januari 2014.
Pendaftaran juga dapat dilakukan secara online melalui website www.polman.astra.ac.id.
Psikotes dan Wawancara
Untuk menjaring minat, koordinasi, klarifikasi dan akurasi informasi yang diberikan pada persyaratan administrasi, Politeknik Manufaktur Astra melakukan seleksi psikotes dan wawancara dengan calon penerima beasiswa yang dinyatakan lolos seleksi administratif. Hasil psikotes dan wawancara ini berupa rekomendasi atau tidak direkomendasi.
Tes Kesehatan
Bagi calon penerima beasiswa yang dinyatakan lolos seleksi pada tahap psikotes dan wawancara, selanjutnya harus menjalani tes kesehatan. Kriteria dan lokasi pelaksanaan tes kesehatan akan disampaikan pada saat pengumuman lolos seleksi psikotes dan wawancara. Biaya tes kesehatan ditanggung oleh calon penerima beasiswa.
Jumlah Penerima Beasiswa Prestasi Astra
  • Penerima Beasiswa Penuh tahun akademik 2014/2015 berjumlah maksimal 78 orang.
  • Penerima Beasiswa Unggulan tahun akademik 2014/2015 berjumlah maksimal 22 orang.
  • Beasiswa Penuh dan Unggulan hanya akan diberikan kepada peserta yang memenuhi kriteria dan lolos seleksi.
Apabila masih ada informasi yang diperlukan, mohon agar dapat disampaikan ke:
Panitia Program Beasiswa Prestasi Astra
Kampus : Komplek Astra International Gedung B
Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta Utara 14330
Telp. 0858 889 44144; 021-6519555 ext. 2876
Fax. 021-6519821
Email : sekretariat@polman.astra.ac.id
Website : www.polman.astra.ac.id

Read More